Sabtu, 12 Juni 2010

Di Balik Hobiku



Mungkin untuk teman-teman dekat dikampus aku memang identik dengan ‘BERENANG’. Ya itulah hobiku, tapi sebenarnya mereka tidak tahu mengapa aku suka dengan olahraga ini. Baru saat ini aku ingin berbagi


Ini berawal dari sekitar 3,5 tahun yang lalu atau pada saat aku kelas 2 SMA, pada saat itu aku dinyatakan memiliki kelainan yang di sebut ‘SKOLIOSIS’. Teman2 dekat SMAku memang mengetahui aku mempunyai kelainan ini. Namun teman2 kuliahku tidak mengetahuinya, aku hanya cerita dengan 2 orang temanku. Mungkin bagi teman2 pasti penah mendengar istilah itu, namun tidak begitu tahu arti yang sesungguhnya. Skoliosis merupakan kelainan tulang belakang dimana miring kekiri atau kekanan, pada umumnya kelainan ini terjadi pada perempuan pada usia remaja karena pada saat itulah masa pertumbuhan sedang pesat. Dampak pada kelainan tersebut beragam, mulai dari sesak nafas, mudah kelelahan, penampilan yang kurang oke karena miring, pinggul besar sebelah, payudara besar sebelah, ada punuh di salah satu bagian tulang belakang, bahkan apabila sudah parah dapat terjadi organ2 penting di tubuh.


Saat kelas 1 SMA ntah kenapa aku sering merasakan sesak nafas, aku mengira aku terkena asma. Tapi setelah ku pikir2 asma merupakan penyakit keturunan, sedangkan dikeluargaku tidak ada yang menderita asma. Akhirnya aku menceritakan hal ini kepada ibuku, dan akhirnya aku di bawa ke dr paru2 di RS Usada Insani, Tangerang. Dr itu menyuruh aku di rontgen, dan ia megatakan bahwa aku terkena bronchitis dan asma (langsung kaget gw!!). aku diberikan beberapa obat, dan bahkan ada obat asma yg di sempot juga (serasa jd org penyakitan). Tapi ada yang janggal waktu itu, suster yang membuka bajuku waktu aku diperiksa berkata pada dokter sambil memegang punggunggku ‘dokter, ini ko punggunggnya besar sebelah ya?’ tapi dokter itu tidak berkomentar apa2. Akhirnya akupun pulang

Sekitar satu tahun kemudian aku tidak segaja iseng2 melihat hasil x-ray waktu itu, dalam hati aku berkata ‘kok fotonya aneh sih??’ yaa aku merasakan ada yang berbeda, aku melihat tulangku agak bengkok. Akhirnya aku membuka baju dan melihat kekaca,, dan aku melihat memang ada sesuatu yang berbeda. Aku berkata dalam hati ‘ Ya Allah, selama ini kau tidak menyadari badanku miring’. aku memang pernah melihat badan seperti ini di buku biologi SMP, aku cepat2 mencari2 buku yang jadul itu. Aku mendapatkan sedikit informasi, dan aku yakin bahwa aku SKOLIOSIS. Aku cepat2 melapor pada orang tuaku dan mereka membawaku ke dr Orthopedi di RS Sari Asih Ciledug, dr itu menyuruhku untuk x-ray di RS Pondok Indah dan kembali lagi hari berikutnya. Setelah x-ray itu selesai keesokan harinya aku bertemu dr itu lagi dan aku dinyatakan mempunyai kemiringan 38 derajat. Dr itu langsung menyuruhku operasi (gila, gw pengen nangis kejer rasanya, apalagi gw saat itu abis patah hati *curcol), tapi aku tidak mau cepat ambil keputusan. Untungnya aku tidak di suruh menggaunakan Brace, brace merupakan penopang tulang belakang yang terbuat dari besi agar tulang belakang tetap terjaga posisinya. Alat tersebut harus di gunakan selama 23 jam, bahkan tidurpun tetap digunakan. Untungnya usiaku sudah mature, sehingga tuang belakang mengalami perumbuhan hanya tinggal sedikit.


Aku dan orang tuaku ingin mengetahui pendapat dr lain. Ayahku baca2 dari internet bahwa di Wisma Mulia ada pengobatan Chiropatic khusus skoliosis yang ditangangi oleh dr bule dari (mm, gw lupa. Amerika klo ga salah). Akhirnya aku mencoba kesana, dr itu megatakan keiringanku 35 derajat untuk thoracal dan 28 derajat untuk lumbal dan aku tidak perlu dioperasi. Yang penting adalah berenang dan ikut terapi chiropatic (ya iyalah, sekalian promosi). Tapi aje gile bahal bgt boooo, ngambil paket 16 juta untuk 3 bulan, atau 32 jt untuk 6 bulan, emak bapak gw bias bangkrut itu mah. Sekali datang aja 400rb klo ga salah. Akhirnya aku mencari pendapat dr di RS Siaga , Pasar Minggu. Widiiiih drnya jutek abis, maklum udah tua. Dr itu mengatakan derajatku 30&25 (aduh nih dokter ga ada yg 1 pendapat apa klo ngukur tulang gw) dan aku tidak perlu di operasi. Yang penting rutin renang seminggu 3 kali.

Setelah divonis mempunyai kelainan itu aku mereasakan sedih yang luar biasa, kenapa harus aku ya Allah?aku takut sekali. Aku takut jika harus dioperasi (apalagi biayanya mencapai ratusan juta rupiaha), aku takut menyusahkan orang tuaku, aku takut tidak ada lelaki yang menyukaiku karena aku memiliki kekurangan, aku takut bila dimasa mendatang aku tambah parah,aku tidak siap dengan itu semua.

Tapi aku tidak berlarut-larut dalam kesedihan, orang tuaku selalu memberikan semangat yang luar biasa. Dan setelah itu juga aku memiliki pacar yang mau menerima keadaanku (walaupun skrg udah putus,hihi). Dan aku juga selalu berfikir positif bahwa Allah memberikan kekurangan pada manusia selama manusia mampu menjalaninya, dan kekurangan itu hanyalah hal kecil dalam hidup dan masih banyak kelebihan yang dapat kita banggakan dalam hidup ini. Kalau kita melihat kebawah, banyak sekali orang2 yang lebih mempunyai kekurangan dari pada kita, kuncinya adalah BERSYUKUR.

Nah semenjak dokter mengatakan olahraga yang terbaik adalah renang, orang tuaku menyuruhku untuk berenang, pada awalnya aku agak bermalas-malasan, namun aku sadar bahwa itu untuk kesetahtanku. Itu artinya mereka sangat sayang padaku, Dari pada ikut chiropatic yang sampai puluhan juta, mending juga berenang. Dengan berenang, dapat memperkuat otot tulang belakang seingga memperkecil kemungkinan untuk menambah kemiringan. Apabila kemiringan sudah >45 derajat maka harus lebih hati2 karena memperbesar resiko untuk operasi. Akhirnya sampai saat ini aku sangat suka berenang.

Teman-temanku, jangan bosen yak lo gw ajakin renang!!! Hehehe

Oh iyaa, tujuan aku share disini adalah untuk temen2 yang punya adik, teman, pacar atau siapapun itu tolong perhatikan keadaan tulang belakangnya. Karena bagi usia pertumbuhan pada perempuan skoliosis sering terjadi dan pada umumnya mereka tidak menyadari bahwa memiliki kelainan tersebut. okeee

Tidak ada komentar:

Posting Komentar